Rabu, 20 Februari 2013



                                                SEJARAH PERBANKAN DI DUNIA
A.PERBANKAN SYARIAH
           Konsep teoritis mengenai Bank Islam muncul pertama kali pada tahun 1940-an, dengan gagasan mengenai perbankan yang berdasarkan bagi hasil. Berkenaan dengan ini dapat disebutkan pemikiran-pemikiran dari penulis antara lain Anwar Qureshi (1946), Naiem Siddiqi (1948) dan Mahmud Ahmad (1952). Uraian yang lebih terperinci mengenai gagasan pendahuluan mengenai perbankan Islam ditulis oleh ulama besar Pakistan, yakni Abul A’la Al-Mawdudi (1961) serta Muhammad Hamidullah (1944-1962) .
            Secara kelembagaan yang merupakan Bank Islam pertama adalah Myt-Ghamr Bank. Didirikan di Mesir pada tahun 1963, dengan bantuan permodalan dari Raja Faisal Arab Saudi dan merupakan binaan dari Prof. Dr. Abdul Aziz Ahmad El Nagar. Myt-Ghamr Bank dianggap berhasil memadukan manajemen perbankan Jerman dengan prinsip muamalah Islam dengan menerjemahkannya dalam produk-produk bank yang sesuai untuk daerah pedesaan yang sebagian besar orientasinya adalah industri pertanian . Namun karena persoalan politik, pada tahun 1967 Bank Islam Myt-Ghamr ditutup . Kemudian pada tahun 1971 di Mesir berhasil didirikan kembali Bank Islam dengan nama Nasser Social Bank, hanya tujuannya lebih bersifat sosial daripada komersil.`
Bank Islam pertama yang bersifat swasta adalah Dubai Islamic Bank, yang didirikan tahun 1975 oleh sekelompok usahawan muslim dari berbagai negara. Pada tahun 1977 berdiri dua bank Islam dengan nama Faysal Islamic Bank di Mesir dan Sudan. Dan pada tahun itu pula pemerintah Kuwait mendirikan Kuwait Finance House .
            Secara internasional, perkembangan perbankan Islam pertama kali diprakarsai oleh Mesir. Pada Sidang Menteri Luar Negeri Negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Karachi Pakistan bulan Desember 1970, Mesir mengajukan proposal berupa studi tentang pendirian Bank Islam Internasional untuk Perdagangan dan Pembangunan (International Islamic Bank for Trade and Development) dan proposal pendirian Federasi Bank Islam (Federation of Islamic Banks) . Inti usulan yang diajukan dalam proposal tersebut adalah bahwa sistem keuangan bedasarkan bunga harus digantikan dengan suatu sistem kerjasama dengan skema bagi hasil keuntungan maupun kerugian. Proposal tersebut diterima, dan Sidang menyetujui rencana pendirian Bank Islam Internasional dan Federasi Bank Islam. Bahkan sebagai tambahan diusulkan pula pembentukan badan-badan khusus yang disebut Badan Investasi dan Pembangunan Negara-negara Islam (Investment and Development Body of Islamic Countries), serta pembentukan perwakilan-perwakilan khusus yaitu Asosiasi Bank-bank Islam (Association of Islamic Banks) sebagai badan konsultatif masalah-masalah ekonomi dan perbankan Islam .

             Pada Sidang Menteri Luar Negeri OKI di Benghazi, Libya bulan Maret 1973, usulan sebagaimana disebutkan di atas kembali diagendakan. Bulan Juli 1973, komite ahli yang mewakili negara-negara Islam penghasil minyak bertemu di Jeddah untuk membicarakan pendirian Bank Islam. Rancangan pendirian bank tersebut, berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dibahas pada pertemuan kedua, bulan Mei 1972. Pada Sidang Menteri Keuangan OKI di Jeddah tahun 1975 berhasil disetujui rancangan pendirian Islamic Development Bank (IDB) dengan modal awal 2 milyar dinar dan beranggotakan semua negara anggota OKI .
             Sejak saat itu mendekati awal dekade 1980-an, Bank-bank Islam bermunculan di Mesir, Sudan, negara-negara Teluk, Pakistan, Iran, Malaysia, Bangladesh dan Turki. Secara garis besar lembaga-lembaga perbankan Islam yang bermunculan itu dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yakni sebagai Bank Islam Komersial (Islamic Commercial Bank), seperti Faysal Islamic Bank (Mesir dan Sudan), Kuwait Finance House, Dubai Islamic Bank, Jordan Islamic Bank for Finance and Investment, Bahrain Islamic Bank dan Islamic International Bank for Finance and Development; atau lembaga investasi dengan bentuk international holding companies, seperti Daar Al-Maal Al-Islami (Geneva), Islamic Investment Company of the Gulf, Islamic Investment Company (Bahama), Islamic Investment Company (Sudan), Bahrain Islamic Investment Bank (Manama) dan Islamic Investment House (Amman).

B.PERBANKAN KONVENSIONAL
             Yang pertama bank adalah pedagang dari dunia kuno yang membuat pinjaman kepada petani dan pedagang yang membawa barang antar kota. Catatan pertama kegiatan seperti tanggal kembali ke sekitar 2000 SM di Asyur dan Babilonia . Kemudian, di Yunani kuno dan selama Kekaisaran Romawi , pemberi pinjaman yang berbasis di kuil memberikan pinjaman tetapi juga menambahkan dua inovasi penting: menerima deposito dan mengubah uang. Selama periode ini, ada bukti sama pengembangan independen dari pinjaman uang dalam China kuno dan secara terpisah di India kuno .
             Perbankan, dalam pengertian modern dari kata tersebut, dapat ditelusuri ke abad pertengahan dan awal Renaisans Italia , ke kota-kota kaya di utara sepertiFlorence , Venice dan Genoa . Para Bardi dan peruzi keluarga didominasi perbankan di Florence abad ke-14, mendirikan cabang di banyak bagian lain Eropa. [1]Mungkin bank Italia paling terkenal adalah Medici bank, didirikan oleh Giovanni Medici tahun 1397. [2]
            Perkembangan perbankan menyebar melalui Eropa dan sejumlah inovasi penting terjadi di Amsterdam selama Republik Belanda pada abad 16 dan di London pada abad ke-17. Selama abad ke-20, perkembangan telekomunikasi dan komputasi menghasilkan perubahan besar pada cara bank beroperasi dan memungkinkan mereka untuk secara dramatis meningkatkan dalam ukuran dan penyebaran geografis. The krisis keuangan Akhir 2000-an melihat sejumlah besar kegagalan bank, termasuk beberapa bank terbesar di dunia, dan banyak perdebatan tentang peraturan bank .
           Sejarah perbankan terkait erat dengan sejarah uang tetapi transaksi perbankan mungkin mendahului penemuan uang. Deposit awalnya terdiri dari biji-bijian dan kemudian barang lainnya termasuk ternak, alat pertanian, dan logam akhirnya mulia seperti emas, dalam bentuk mudah membawa piring terkompresi.
           Di masa sebelum pembentukan agama Kristen, kehidupan ekonomi rakyat beredar tentang rumah-rumah Regala familia dan imamat mereka, di mana keamanan yang diberikan untuk penyimpanan dan distribusi terutama tanaman. Dengan demikian bangunan dimanfaatkan terutama oleh elit ini, istana dan kuil-kuil, menjadi lokasi yang paling awal dari pertukaran sosial membawa beberapa kesamaan dengan praktek perbankan budaya kontemporer, di mana-di safegaurding dari kekayaan masyarakat terjamin. [3] Temples dan istana adalah tempat paling aman untuk menyimpan emas juga, karena mereka terus-menerus hadir dan kekar. Sebagai tempat suci, kuil disajikan alat pencegah ekstra untuk calon pencuri.